Masih Di Braga
Saling bertatapan , membuat jantung widi berdegup kencang ( tatapan Dia menenangkan , beribu kata ingin diungkapkan tetapi tetap terdiam , diam dan diam. Dia menggenggam tangan Widi ( memandang widi ) , Wid.. jangan pernah berubah , berjalan seperti air jernih yang mengalir pada tempatnya , saling percaya wid , kita bukan anak remaja seperti dulu , pelajaran hidup pastinya membuatmu lebih dari segalanya ( widi tersenyum ) ..sangat paham Dia , dan paham sekali , aku senang hari ini , tetapi sedih juga , mengapa kamu ambil yang jauh , aku bakalan sendiri lagi..( air mata widi akhirnya jatuh juga ) , ..kan kamu yang memutuskan , tapi mengapa kamu ambil Dia , sudah cukup kan ? ( Dia , Diam..) , keputusan itu aku ambil karena untuk kamu wid , anak-anakku , juga anak-anakmu ( mata widi terbelalak ) ..Apa anak-anakku ? Tak pernah aku meminta perhatian lebih , mereka sudah mandiri , dan jangan sampai ada sedikitpun keringatmu untuk anak-anakku aku tidak mau ( untuk yang satu ini widi memang sensitif ) wid sebentar aku jelaskan ( Dia menenangkan..) , aku mau berangkat wid , aku ingin tenang dan kamu juga tenang , kamu perhatian sama anak-anakku aku bahagia , dan aku juga bahagia kalau kamu buka hatimu untuk memberi kesempatan memberi perhatian buat anak-anakmu , widi…( widi terdiam ) ..gak akan bisa Dia , mereka punya prinsip sendiri , tolong hargai itu , sudah merasakan bukan…? ( dan masih banyak percakapan yang dibahas dihari ini ) ..aku mau pulang Dia..minggu depan aku mau ke kampung halaman ibuku , kuharap kamu dan anak-anakmu ikut , apakah kita bisa menyatukan mereka atau tidak , aku tidak tahu Dia , aku berprinsip setiap perbedaan adalah warna yang berbeda , tetapi untuk yang satu ini , agak lain..apakah aku sanggup atau tidak ( Dia memeluk bahu Widi ) aku percaya kamu wid , pasti bisa..kamu ibu yang baik dan benar , ..( Alhamdulillah ..jawab widi ) dan kita berjalan bersama wid , ..( maaf , Dia..widi menyela…) Dia…tapi kamu pergi Dia , hauh , walaupun berkomunikasi tapi kamu bakalan jauh Dia , widi takut..( Dia tersenyum..) Kehilangan..? Bahagianya aku wid ada yang menghawatirkanku…, gimana kalau hari ini kita Dinner bareng sama anak-anak , pada bisa kah ? ( widi menarik nafas ..) , nanti aku tlp mereka Dia , suka pada sibuk , semua dilapangan pulangnya tidak tentu, Dia..( Dia , terdiam ragu-ragu…) kalau sementara sama anak-anakku saja gimana wid..? ( widi , bingung..) Hmmm..baiklah , yang bisa saja dulu Dia , dengan senang hati ( Dia tersenyum ) , pulang yuu..uah mau sore , pengen istirahat ( Dia mengangguk ) .
Perjalanan Pulang
Seperti biasa , widi hanya duduk sambil sesekali tersenyum melihat kearah Dia ,..( dewi aku mohon beri kesempatan tak ada yang serius antara ….) , matikan musiknya ..tegas Widi , ..( Dia mematikan..) Kenapa wid bukannya suka Musik Dewa ..? Lagi gak mood..pengen lagu..hmmm..Sepanjang Jalan Kenangan…( dan merekapun tersenyum…( Dia mengenal widi , seperti widi mengenal Dia…mood nya yang berubah-rubah , yang tiba-tiba diam ( ini yang bilin capek ) , tetapi masih banyakan kelebihannya , perhatiannya , suara lembutnya , mandirinya dan masih banyak lagi ..kadang pertanyaan teka teki silang yang ribet untuk dijawab , yaa itulah Widi , memang susah susah mudah menghadapi perempuan yang biasa mandori , kadang jadi bingung sendiri ..( Dia berguman dalam hatinya ) Akhirnya sampai juga , ..( Dia tersenyum , beranjak untuk bukakan.pintu..) Eiit maj kemana..? ( tanya widi ) Bukain pintu dong..Gak penting jawab Widi sambil membuka pintu kendaraan , mengambil tangan Dua dan sun tangan seperti biasa ( Dia mengecup kening widi ) , Makasih ya Dia.. wid mau istirahat , nanti wid kabari ya..dan gk usah dijemput ya..wid diantar supjr saja biar gak ribet ..( Dia tidak mengiyakan..) Enggak wid..aku reserve tempat , aku jemput kamu…harus setuju…( Dia tersenyum lembut sambil memandang widi ) , ..Widi mengelus tangan Dia…) ..baiklah aku tunggu ya..sampai nanti Dia..Wassalamualaikum… Waalaikumsalam
Bersambung 13102024