Menurutku, perempuan ada batas lillahnya untuk menjadi yang benar-benar mandiri , tetap membutuhkan bahu untuk bersandar , melepas lelah…melepaskan semua resah, dalam kesibukan memang sangat menyenangkan , lupa dengan arti mandiri yang sesungguhnya.
Kembalikan pada kodratnya, perempuan sebaiknya lebih rwndah hati , kesetaraan dengan kaum lelaki memang benar , seperti yang diajarkan oleh Ibu Dewi Sartika dan Ibu Kartini , dalam PENDIDIKAN , untuk mendidik anak-anak bangsa menjadi lebih cerdas dan berahlak mulia …menurutku bukan mandiri menjadi TULANG PUNGGUNG , tetapi tetap TULANG RUSUK, peralihan Zaman , berubah…mengubah …kaum perempuan memilih MANDIRI , dalam segala hal , sehingga lupa qodratnya sebagai seorang Ibu dan Istri…semua akhirnya ingin SETARA , begitu sudah merasa lelah tetaplah Kaum Lelaki yang memegang kendali.
Menurutku , pentingnya berkomunikasi, bersyukur dalam segala hal, mementingkan kebutuhan daripada keinginan. Dan jauhi besar pasak dari pada tiang.
Bahagianya …termasuk kedalam kegolongan orang-orang bersyukur , masih belum paham…? Tempatkanlah pada tempatnya , jadilah perempuan mandiri yang tahu diri , mana tugas perempuan dan mana tugas lelaki. Jangan sampai dikemudian hari….menyesal telah mengambil alih semua kewajiban para lelaki. Menurutku…perwmpuan MANDIRI adalah perempuan yang tahu diri, menempatkan citra kemandiriannya dalam hal tertentu sesuai dengan keinginan masing-masing.
( dewi saghay )