SAAT ITU

Apa Bahagianya Seorang Ibu…? Terngiang-ngiang ucapan bapakku setelah sholat bersama di Bulan Ramadhan , saat kami masih kecil, tak memberi jawaban dan menerangkan tetapi menjadi jawaban kami setelah kami menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga dengan perjalanan hidup dan ujian kenikmatan masing-masing yan diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’Ala.

Dikaruniai Amanah , 3 putra Lelaki adalah kebahagian bagiku , walaupun pasanganku , bapak dari anak-anakku menjadikanku sepertu ratu, menyediakan ART untuk tiap putraku dan 1 ART untuk mengurus segala yang ada dirumah , tak membuatku diam , aku mempunyai komitmen bersama pasanganku kan ku didik amanah Allah Subhanahu Wa Ta’Ala tanpa sentuhan siapapun terutama ART…hanya saja ketika mereka bermain diluar pagar rumah ..berlari-lari , jajan ke warung terdekat, aku tak pernah mau keluar rumah , bagiku rumah adalah syurgaku untuk mendidik putra lelakiku , kecuali keluar rumah bersama padanganku , momen itu bagiku sangat menyenangkan dan membuat aku bahagia.

Berjalannya waktu , yang bungsu sudah beranjak 5 tahun , dan aku mulai ingin meneruskan cita-citaku sebagai perempuan berkarier tanpa melanggar aturan yang sudah menjadi komitmen bersama, tidak mengganggu satu sama lain ketika beraktivitas, dan tahu diri , siapa aku , jaga diri dan menjaga nama baik keluarga.Dan….berkarierlah aku dengan berbagai macam ujian proses kehidupan.

Banyak karakter yang kutemui, takkan kusebutkan satu persatu , karena aku juga tidak sempurna , dan tidak pernah ingin terlihat baik dimata orang, aku hanya berprinsip bagaimana bisa menghargai diri sendiri suapaya orang pun menghargai kita , jangan pernah mencela orang , selalu bersyukur dengan apapun yang diberi Allah Subhanahu Wa Ta’Ala…memanusiakan manusia , dan tetap tidak akan pernah melupakan orang-orang yang sudah membantu dalam kebaikan , tepap rwndah hati dan tahu diri.

Bagiku berkarier itu menyenangkan, nyaman , bisa membahagiakan orang-orang disekitarku, membantu tak usah di mimta, menotong tak usah diminta, apapun kulakukan karena Allah…karena kupercaya dalam kehidupanku hanya Allah Subhanahu Wa Ta’Ala yang mengatur hidupku, selebihnya adalah ..lalai, lengah dan tidak fokus untuk beberapa hal.

Pertama banyak pembelajaran setelah memasuki pandemi di tahun 2020 ..banyak karakter yang lebih aku pelajari , bagaimana sikap mereka kepadaku , saudara, teman, sahabat, keluarga…mana yang bertahan dan hilang…dan beberapa catatan kecilku tertulis rapih dalam hatiku terikat kuat dalam jantungku , hmmm…inilah hidup aku baru paham, tak akan kusebutkan…. Sampai di tahun 2024 semua karakter terbaca semua , mereka hanya menilai satu titik hitam dalam.kain putih yang lebar, tetapi tidak pernah melihat betapa lebarnya kain putih itu , semakin percaya menjadi menemukan manusia tulus itu susah , semua hanya betakal bulus yang terpenting bagaimana bisa menyelamatkan diri sendiri dan keluarga , tetapi aku memang beda sendiri , ..dan biar hanya Allah Subhanahu Wa Ta’Ala yang tahu dan diri sendiri.

Aku…tak pernah mau melihat ” SAAT ITU ” apapun yang kulakukan kulalui semua hanya proses hidup yang haris dijalana dan dinikmati, aku menikmatinya Alhdulillah….

Sampai Suatu Saat……..

Bagian ini aku Skip……

Apakah aku bahagia ?? Tentu aku harus bahagia, perjuangan menggapai Husnul Khotimah..terus aku gapai dalam keimanan dan ketakwaanku , hanya saja kepercaan terhadap siapapun berkurang…sangat berkurang , pelajaran yang ku jalani kini..melanjutkan Cita-Cita bapakku…membahagiakan orangtuaku walau sudah berpupang ke Rahmatullah…pasanganku, putraku dan turunan dari putraku..Alhamdulillah aku bahagia , PR hidup masih menumpul untuk selalu ada mendampingi 3 putra lelakiku saat setelah menikah nanti menjadi IMAM YANG BENAR , bukan berkedok kebaikan…tetapi tidak mengerti, paham , kebenaran yang sebenar-benarnya IBADAH, BETSYUKUR, LILLAHI TA’ALA … memanusiakan manusia.

Saat Itu….banyak yang harus aku tanyakan pada diri sendiri , bebetapa telah terjawab , kehidupan memang seperti permainan monopoli , jatuh dan bangun….dan terus berpikir bamgkil bahagia berkah Lillahi Ta’Ala.

Saat Itu….. Perlahan sedikit demi sedikit aku memaafkan diro sendiri, berdamai dengan diri sendiri, bersyukur…Alhamdulillah….

Kulihat Pelangi di kehidupanku sangat berwarna….Saat iti , saat ini dan kedepan aku adalah aku yang terus maju dalam kebaikan Karena Allah Subhanahu Wa Ta’Ala….lahir bathin aku bahagia dengan semua kenikmatan yang diberilan, Alhamdulillah…. In Syaa Allah semua Doa terkabul Kun Faya Kuun…Aamiin Yaa Robbal’Alaamiin.

Noted : Yaa Rabb Terimakasih untuk segalanya , masukanlah hamba kedalam golongan orang yang sedikit , YANG SELALU BERSYUKUR, AAMIIN YAA ROBBAL’ALAAMIIN ( dewi saghay )

Bagikan ini